“Seperti yang kita ketahui disabilitas ini banyak macamnya ada disabilitas fisik, tunanetra, tunarungu, tunawicara dan ada juga disabilitas mental. Tentunya di setiap jenis disabilitas ini mempunyai cara yang berbeda untuk memperlakukannya. Sehingga kami harap kepada petugas yang ada di TPS bisa memperlakukannya dengan baik,” ulas Wiwin.
“Serta dari beberapa pengawas kami, juga ada dari kalangan penyandang disabilitas. Sehingga inklusifitas itu semakin masif lagi, saat kita bersinergi satu dengan yang lainnya,” tutupnya.
Terpisah, Ketua Perpenca Kabupaten Jember, Muhammad Zaenur Rofi’i mengapresiasi langkah Bawaslu. Dalam menggelar kegiatan pengawasan partisipatif terhadap kelompok penyandang disabilitas.
Mengingat, selama ini masih banyak disabilitas yang kesulitan akses dan merasa tidak memiliki hak suara pada pesta demokrasi 5 tahunan itu.
“Alhamdulillah pada Pilkada ini, teman-teman bisa dilibatkan menjadi pengawas. Mulai dari tingkat TKD, PTPS, hingga KPPS. Karena selama ini biasanya mereka enggan hadir ke TPS karena takut, awam, dan juga tidak ada yang mengajak,” ucap Muhammad Zaenur Rofi’i.
“Tapi, dengan adanya keterlibatan kepada kami (penyandang disabilitas), alhamdulillah bisa bersinergi dengan baik. Karena mereka mempunyai tanggungjawab menjadi pengawas di Pilkada ini,” pungkasnya.











