Di simpang 3 Mengkreng, terdapat beberapa potensi hambatan, termasuk dua perlintasan sebidang yang masing-masingnya mengalami peningkatan jumlah jadwal kereta api.
“Jumlah perlintasan kereta api yang tadinya 32 atau 34, kini menjadi 40 perlintasan per hari, dengan rata-rata setiap 30 menit sekali,” paparnya.
Kombes Komarudin menyatakan bahwa peningkatan ini menjadi salah satu potensi perlambatan, terutama bagi para pengendara yang melintasi simpang 3 Mengkreng.
Selain itu, menurut Dirlantas Polda Jatim, di simpang 3 Mengkreng juga terdapat tempat pemberhentian untuk pembelian oleh-oleh.
“Kami telah melakukan kanalisasi berbagai upaya rekayasa, sehingga diharapkan masyarakat yang melintas simpang 3 Mengkreng memiliki batasan untuk berhenti di tempat oleh-oleh,” tambahnya.
Saat ini, berdasarkan analisis dan pantauan Dirlantas Polda Jatim, jalur utama Surabaya dan Sidoarjo masih didominasi oleh masyarakat lokal yang hendak mempersiapkan perayaan Idulfitri dengan berkunjung ke tempat-tempat perbelanjaan.
“Ini wajar mengingat mendekati lebaran, dan pola rekayasa yang dilakukan oleh personel sudah berjalan. Kami berharap semuanya tetap terkendali hingga hari H,” pungkasnya. (*)












