Banyuwangi, seblang.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi memanfaatkan momentum Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2025 untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya literasi dan inklusi keuangan. Ribuan warga yang memadati Gesibu Blambangan, Jumat (17/10/2025), tak hanya menikmati keindahan batik, tetapi juga memperoleh wawasan baru mengenai pengelolaan keuangan yang aman dan bijak.
Dalam rangkaian Bulan Inklusi Keuangan, OJK membuka Pameran Lembaga Jasa Keuangan yang menghadirkan puluhan stan dari berbagai lembaga perbankan, asuransi, hingga koperasi. Pengunjung dapat berkonsultasi langsung, mengenal produk keuangan resmi, sekaligus mendapat panduan untuk menghindari pinjaman online ilegal dan investasi bodong.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, yang hadir langsung, menilai sinergi tersebut sebagai langkah konkret dalam memperkuat ekonomi masyarakat melalui peningkatan pemahaman keuangan.
“Ini gerakan bersama untuk memperkuat budaya lokal sekaligus meningkatkan literasi keuangan masyarakat,” ujar Ipuk.
Festival yang mengusung tema “Gemelare Jarit Wader Kesit” itu menampilkan beragam motif khas batik Banyuwangi dalam parade Pemilihan Duta Batik Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang diikuti 36 peserta. Ipuk menjelaskan, motif Wader Kesit melambangkan ketangkasan dan kreativitas masyarakat Banyuwangi—sejalan dengan semangat masyarakat yang melek finansial.
Tak hanya pameran dan peragaan busana, OJK juga memberikan edukasi langsung kepada warga mengenai cara cerdas mengelola keuangan keluarga.
“Literasi keuangan bukan sekadar soal angka, tetapi bagaimana memahami arah hidup,” imbuh Ipuk.
Kepala OJK Jember Muhammad Mufid menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Banyuwangi. Tujuannya adalah memperluas akses permodalan bagi pelaku UMKM, termasuk pengrajin batik lokal.
“Bayangkan pembatik bisa mudah memperoleh modal, menabung dari hasil penjualan, dan menjual produknya secara digital. Inilah inklusi keuangan yang kami dorong,” ujar Mufid.
Hingga triwulan ketiga 2025, OJK Jember telah melaksanakan 48 kegiatan edukasi yang menjangkau lebih dari 22 ribu warga. Program unggulan seperti Satu Rekening Satu Pelajar serta edukasi bagi komunitas difabel juga terus digencarkan di Banyuwangi.
Mufid menambahkan, kinerja ekonomi Banyuwangi terus menunjukkan tren positif. Pada triwulan kedua 2025, pertumbuhan ekonomi daerah ini mencapai 5,58 persen—lebih tinggi dari rata-rata provinsi maupun nasional. Sementara itu, angka kemiskinan turun menjadi 6,13 persen, terendah dalam dua dekade terakhir.
“Kami bangga bisa berkolaborasi dalam Batik Festival. Batik adalah simbol ketekunan dan kreativitas, sebagaimana inklusi keuangan yang membutuhkan proses panjang untuk menghadirkan kesejahteraan,” tutup Mufid./////////