Selanjutnya dia menyatakan, pihaknya akan terus menggulirkan program Rantang Kasih karena terbukti memberikan manfaat yang besar bagi rakyat. Sampai saat ini program tersebut telah menyasar lebih dari 3.000 lansia yang ada di Banyuwangi.
Program Rantang Kasih membantu warga lanjut usia (lansia) dhuafa sebatang kara. Program tersebut dilakukan dengan memberdayakan warung-warung yang berada di sekitarnya.
“Program-program yang sudah berjalan dan terbukti membawa dampak positif bagi warga , seperti Rantang Kasih ini akan terus kami lanjutkan, tentu dengan berbagai penyempurnaan,” tambah Ipuk.
Pada tahun 2024 ini, pemerintah menganggarkan sekitar Rp. 6,1 Miliar untuk pemberian rantang kasih bagi 848 lansia. Sumber dana yang digunakan tidak hanya dari Pemkab Banyuwangi, tetapi juga dari pemerintahan desa, Badan Amil Zakat (Baznas) Banyuwangi, dan CSR dari sejumlah pihak bergandengan turun untuk mendukung program ini.
Dengan adanya program Rantang Kasih pihaknya berharap tidak ada lansia sebatangkara yang tidak bisa makan. Sehingga apabila ada tetangga yang membutuhkan, perlu segera dilaporkan. Selain itu dengan program ini juga memberdayakan warung-warung kecil di sekitar rumah penerima manfaat agar mereka juga kecipratan rezeki, tambah Ipuk.
“Selain itu, para lansia juga akan terus dipantau kesehatannya melalui program jemput bola rawat warga, sehingga lansia tidak perlu datang ke Puskesmas atau Rumah Sakit,” pungkas Ipuk.












