Banyuwangi, seblang.com – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW senantiasa digelar oleh umat muslim di Banyuwangi selama bulan Rabiul Awal. Ada beragam bentuk cara mengekspresikan kecintaan pada penutup para Nabi dan Rasul tersebut.
“Ada banyak cara untuk mengekspresikan kecintaan kita pada kelahiran Kanjeng Nabi. Terutama dengan bersholawat dan meningkatkan ibadah,” ungkap Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyuwangi KH. Muhammad Yamin, Lc, Kamis (21/9/2023).
Selain itu, imbuh Yamin, ada juga beragam tradisi yang turut memeriahkan peringatan maulid tersebut. Seperti halnya di Banyuwangi ada tradisi endhog-endhogan. Dimana warga berkeliling membawa telur yang dihias sebagai perlambang kesejahteraan alam atas lahirnya Nabi Muhammad.
“Meskipun ini hanya sebuah tradisi, tapi Endhog-Endhogan ini bermartabat dan sarat dengan nilai filosofis. Telurnya pun tidak dibuang sia-sia. Tapi, disedekahkan dan dimakan bersama-sama,” imbuh Syuriyah PCNU Banyuwangi tersebut.
Yamin menegaskan, jika ada ekspresi-ekspresi lain dalam memeriahkan maulid nabi, harus sesuai dengan rambu-rambu syariat Islam.










