“Kata sepupu saya sudah suci. Jadi gak perlu dibuka (kain kafan) itu. Tapi kami tetap ngotot karena curiga adanya ceceran darah keluar dari keranda. Disitu perasaan saya dan ibu campur aduk,” jelasnya.
Tetapi desakan keluarga tidak bisa ditolak, dan ketika kain kafan dibuka, terlihatlah luka lebam di sekujur tubuh, jeratan leher, hidung patah, serta luka-luka sundutan rokok di kaki, bahkan satu luka menyerupai lubang di dada. Mia menegaskan bahwa ini bukanlah akibat jatuh, melainkan diduga akibat kekerasan.
“Astaghfirullah. Luka Lebam di sekujur tubuh ditambah ada luka seperti jeratan leher. Hidungnya juga terlihat patah. Tak kuasa menahan tangis. Ini sudah pasti bukan jatuh tapi dianiaya,” ungkapnya.
Keluarga melaporkan kejadian ini ke Polsek Glenmore, sementara Kapolsek Glenmore, AKP Satrio Wibowo, mengarahkan untuk konfirmasi lebih lanjut kepada Polresta Banyuwangi.












