Minim Perhatian Para Pihak, Ayatullah Al Mahdi Putra Bonavita Atlet Panahan Asal Banyuwangi Mampu Lolos Babak Final Popnas XVII

by -28 Views
Wartawan: Nurhadi
Editor: Herry W. Sulaksono
Pelatih Cabang Olahraga (Cabor) Panahan Banyuwangi, Bonavita Budi Wijayanto saat mendampingi Ayatullah Al Mahdi atlet panahan Jatim asal Banyuwangi dalam Popnas XVII Tahun 2025 di Jakarta (Istimewa)

Banyuwangi, seblang.com – Minim perhatian dari berbagai pihak di Kabupaten Banyuwangi tidak menyurutkan semangat Ayatullah Al Mahdi Putra Bonavita, atlet panahan asal Banyuwangi yang mewakili Jawa Timur (Jatim) dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XVII Tahun 2025. Dengan kegigihan dan kerja keras, Ayatullah berhasil menembus babak final cabang olahraga panahan yang digelar pada 1–10 November 2025 di Jakarta.

Pelatih Cabor Panahan Banyuwangi, Bonavita Budi Wijayanto atau akrab disapa Totok, menjelaskan bahwa anak asuhnya mendapat panggilan seleksi tim panahan Jatim dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jatim pada 15 September 2025. Seleksi digelar di Surabaya pada 20 September 2025.

Namun, keterbatasan dana pembinaan membuat keberangkatan tim tidak mendapat dukungan penuh. “Karena dana pembinaan dari KONI Banyuwangi tahun ini sangat minim, kami berupaya berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Dispora Banyuwangi. Kami diterima oleh Rony Nurdiasyah, staf bidang olahraga, tetapi hasilnya belum sesuai harapan. Untuk pemberangkatan seleksi, kami tidak mendapatkan support dana,” terang Totok.

Dalam pertemuan itu, pihak Dispora Banyuwangi berjanji akan menganggarkan dana seleksi tim Popnas Jatim untuk tahun-tahun mendatang, karena memang menjadi tanggung jawab Dispora kabupaten atau kota. Meski tanpa dukungan dana, Perpani Banyuwangi tetap memberangkatkan atlet untuk mengikuti seleksi tim Popnas Jatim.

Dengan segala keterbatasan, Ayatullah Al Mahdi justru tampil gemilang. Ia berhasil meraih skor tertinggi dibanding peserta lain dan akhirnya masuk daftar tiga atlet Compound Putra terbaik yang dipilih oleh Pengurus Provinsi (Pengprov) Perpani Jatim.

Sebelum berangkat ke Popnas XVII, para atlet panahan Jatim menjalani Training Center (TC) selama dua minggu di Surabaya, dengan pendanaan sepenuhnya ditanggung Dispora Provinsi Jatim. Tim panahan Jatim membawa 12 atlet terbaik untuk berlaga di GOR Ciracas, Jakarta Timur.

Popnas XVII digelar bersamaan dengan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) XI Tahun 2025, diikuti 5.783 atlet. Sebanyak 5.175 atlet tampil di Popnas dan 608 lainnya berlaga di Peparpenas. Total 344 nomor dari 23 cabang olahraga dipertandingkan dalam ajang dua tahunan terbesar bagi pelajar Indonesia ini.

Dalam perjalanan menuju final, tim panahan Jatim sempat terseok di babak kualifikasi, namun berhasil menyisakan dua nomor pertandingan yang menembus perebutan medali. Pada nomor beregu Compound Putri, tim Jatim akan memperebutkan medali perunggu melawan Jawa Tengah (Jateng).

Sementara itu, Ayatullah Al Mahdi Putra Bonavita, atlet panahan Banyuwangi yang berlaga di divisi Compound Putra, sukses menembus babak final setelah perjuangan panjang. Meski sempat berada di posisi ke-10 pada babak kualifikasi, Ayatullah tampil tenang dan konsisten hingga menyingkirkan lawan-lawannya.

Ia menang atas wakil Bengkulu di babak 16 besar, mengalahkan pemanah asal DIY di perdelapan final, menundukkan Riau di perempat final, dan menyingkirkan wakil Jateng di semifinal melalui shoot off karena skor imbang. Kemenangan itu memastikan langkah Ayatullah menuju babak final Popnas XVII 2025, yang akan berlangsung pada Sabtu, 8 November 2025.

Totok, sang pelatih, tetap mendampingi Ayatullah sejak seleksi hingga pertandingan di Jakarta. “Untuk pertandingan final besok, kami mohon doa dan dukungan seluruh penggiat olahraga Banyuwangi agar Ayatullah diberikan kelancaran dan kesuksesan demi membawa nama baik Jawa Timur,” ungkapnya.

Sebagai informasi, Ayatullah Al Mahdi sebelumnya meraih medali perak pada Popda Jatim 2024 di Kabupaten Bangkalan, serta medali perunggu pada Porprov Malang Raya untuk kontingen Banyuwangi. Prestasinya kini menjadi kebanggaan tersendiri bagi daerah asalnya, meski minim perhatian dari berbagai pihak.////////

iklan warung gazebo