Lalu dikaitkan dengan Defile Rio yang nuansanya harus menciptakan busana daur ulang dan permainan warna.
“Lengkap bulu-bulunya, kemeriahan, gambaran moodnya itu happy. Defile Rio itu adalah budaya yang berasal dari Negara Brasil. Tepatnya berasal dari kota Rio de Jeneiro. Tema Rio ini, menurut saya memberikan nuansa ceria dan meriah,” ulasnya.
Selanjutnya untuk proses pembuatan busana hasil karyanya, diakui oleh mantan anak didik Inisiator JFC Dynand Fariz itu. Membutuhkan waktu kurang lebih tiga bulan.
“Tapi yang kita kejar (selesai) dalam waktu seminggu jadi. Untuk talent yang memperagakan busana hasil karya saya ada 12. Kemudian sebagai muse (orang yang menginspirasi) nanti suami saya sendiri,” ungkapnya.
“Hari ini haptic (memberi semangat positif meskipun sibuk) banget, kita sudah tiga hari di sini (Jember). Kemarin ada kendala tapi alhamdulillah semua teratasi,” sambungnya.////////











