Lebih lanjut sebagai orang yang berkecimpung dalam dunia olahraga, menurut Michael, seharusnya KONI Banyuwangi bisa mendapatkan anggaran sebesar Rp. 4 M keatas yang memang dibutuhkan untuk merangsang olahraga.
Namun ini semua kembali ke jajaran pengurus dan cabang olahraga yang menjadi anggota KONI Banyuwangi. Termasuk layak atau tidak mendapatkan dana hibah pembinaan Rp. 4 – 5 M itu tergantung cara pengelolaan anggaran KONI sendiri.
“Karena jika hanya digunakan untuk main-main saja dan prestasi tidak ada lalu uang rakyat dihambur-hamburkan untuk apa. Selama pengurus Koni dan Cabor itu mau menggunakan uang rakyat dengan baik maka kami yang di DPRD ini akan senang, karena sudah berjuang tentunya akan kami tambah,” imbuh Michael.
Ketika dirinya bergabung dengan Koni, Persewangi maupun PSSI , tentunya sebelum menjadi anggota DPRD Banyuwangi, dia berupaya mendekati para pimpinan DPRD supaya Koni dapat anggaran yang memadai.
Michael juga berbicara kepada bupati, Pimpinan dan anggota DPRD serta dinas/ instansi terkait untuk menjelaskan bagaimana kebutuhan Koni. Menjelaskan kebutuhan dana pembinaan sepakbola dan PSSI waktu itu.
“Manfaatnya anggaran KONI Banyuwangi saat itu ditambah terus.Namun sekarang karena tidak ada komunikasi ke pimpinan DPRD jadi sampai sekarang saya tidak tahu bahwa anggaran yang diberikan R. 2,5 M. Karena biasanya ketua KONI Banyuwangi mendekat dan menjelaskan kepada kami,” pungkas Michael.











