Lebih lanjut Ainur Rofiq mengatakan, Festival Islami bertujuan untuk melestarikan tradisi masyarakat Banyuwangi selama bulan Ramadan. Karena biasanya, kata Ainur Rofiq, alat musik patrol yang terbuat dari bambu dimainkan untuk membangunkan orang tidur saat sahur.
“Patrol ini juga menggambarkan kepedulian Masyarakat Banyuwangi untuk membangunkan tetangganya agar tidak ketinggalan makan Sahur, sekaligus menjaga keamanan lingkungan,” jelas Ainur Rofiq.
“Sedangkan kuntulan adalah tari tradisional masyarakat Banyuwangi yang dipadukan dengan musik hadrah yang melantunkan lagu-lagu Islami,” imbuhnya.
Sementara untuk Festival Lalilatul Qadar, kata Ainur Rofiq, merupakan kegiatan untuk memperingati Nuzulul Quran yang jatuh setiap 17 Ramadan.
“Nantinya akan dilaksanakan serangkaian kegiatan islami termasuk Khotmil Quran serentak se-Banyuwangi. Pusat kegiatan pelaksanaanya di Pendopo Sabha Swagata pada Sabtu (8/4/2024),” pungkasnya.//////
