Kang Teguh menambahkan semangat untuk menggelar upacara Peringatan HUT RI ke-79 terinspirasi oleh ungkapan yang disampaikan Bung Hatta,” Indonesia tidak akan dapat bersinar dengan cahaya besar yang ada di ibukota, tetapi Indonesia akan bersinar terang manakala lilin- lilin kecil hidup di setiap desa”, ujarnya..
Lebih lanjut dia mengungkapkan desa perlu berbudaya, desa perlu berupaya dan berusaha, desa perlu bekerja sama dan bersama- sama untuk menciptakan desa yang maju. Untuk itu, setiap komponen desa harus bersinergi bersama dan bergotong royong untuk menciptakan masyarakat desa yang adil dan sejahtera.
Sebagai bangsa ketimuran, lanjut Kang Teguh, sudah barang tentu budaya sebagai pijakan utama. Norma bangsa Indonesia adalah norma luhur yang berasaskan Pancasila bukan berdasarkan agama semata.”Untuk itu, saya mengajak mari membangun Indonesia dari pinggiran desa,”imbuhnya.
Dalam mengakhiri sambutanya Kang Teguh mengutip kitab usul fikih Syekh Abdul Wahab Kholaf,” Maa laa yudroku kulluhu laa yutroku kulluhu”, . “Saya menyadari semua masih banyak kekurangan apa yang telah saya lakukan dan kerjakan tetapi setidaknya telah mengupayakan yang terbaik,” pungkasnya.
Hadir dan mengikuti acara tersebut antara lain; Owner Waroeng Kemarang, Pelaku wisata se- Desa Tamansuruh, Pelajar SD se- Desa Tamansuruh, Genta Macan Putih Bemambangan, Kopat Banyuwangi, Pengurus DPD Matra Banyuwangi, Perangkat Desa Tamansuruh dan lembaga Desa Tamansuruh.
Selain itu juga hadir Babinsa, Bhabinkamtibmas, Poktan Desa Tamansuruh, Pelaku seni budaya, Civitas Akademika Stikes, Untag, UIMSYA, IAI Ibrahimy, PAUD Sirih Kuning, MTS Arrabi,PKBM Mitra Tamansuruh, GPX Tamansuruh, IPNU dan IPPNU, Tokoh agama, Tokoh Masyarakat, RT dan RW se- Desa Tamansuruh dan beberapa undangan lain.












