Dia berpesan agar penanganan kemiskinan ekstrem terus dipantau supaya tidak muncul kembali.
“Bu Wali Kota luar biasa prestasinya bagus sekali mendapatkan penghargaan dari PBB karena menangi stunting sukses dan menekan kemiskinan ekstrem 0 persen,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkapkan ucapan terima kasih atas kunjungan Menko PMK itu.
Hevearita juga menjelaskan, terkait dengan penyelenggaraan Perjanjian Kerja Sama Pemkot Semarang dengan PT SMF terkait bantuan untuk rumah tidak layak huni untuk intervensi dan mengatasi kemiskinan ekstrem.
“Ini bisa menjadi stimulus bagi masyarakat di Tanjung Mas khususnya wilayah Tambak Lorok yang saat ini masih terdapat sepertiga yang membutuhkan penanganan kemiskinan,” jelas Hevearita.
Dalam kesempatan itu, Menko PMK menyaksikan penandatanganan
Perjanjian Kerja Sama antara PT Sarana Multigriya Finansial (PT SMF), dan Pemerintah Kota Semarang dalam Pemanfaatan Data P3KE dan Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kota Semarang.
Selain itu, Menko PMK mengecek layanan Posyandu Lansia di Kelurahan Tanjung Mas. Ia melihat proses pelayanan pengecekan kesehatan lansia, dan melihat para lansia yang tengah melakukan konsultasi kesehatan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, PJ Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, dan jajaran Pejabat Tinggi Madya dan Pratama Kemenko PMK, serta unsur Forkopimda Kota Semarang. (*/ANO)











