Seperti dikutip dari berbagai sumber tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Banyuwangi berlangsung meriah. Masyarakat menjaga mempertahankan dan melestarikan tradisi Endog-endogan saat ini.
Endog-endogan merupakan tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW yang sudah turun-menurun di Banyuwangi. Bentuk tradisi ini adalah endog atau telur direbus kemudian dihias menggunakan bahan kertas dan kain warna-warni yang sudah dibentuk menyerupai bunga.
Dalam perayaan Maulid Nabi, telur yang sudah dihias dengan aneka macam bentuk ditancapkan pada batang pohon pisang atau jodang. Kemudian telur yang sudah dihias ini dibawa masyarakat diarak keliling kampung
Melansir tulisan Prof Suprapto dalam buku Dialektika Islam Dan Budaya Nusantara, endog dalam bahasa Jawa artinya telur. Tradisi Endog-endogan juga diiringi dengan pembacaan selawat, barzanji, dan zikir serta doa-doa.
Tradisi ini juga membawa berkah bagi perajin kembang telur di Banyuwangi. Perajin kembang endhog kebanjiran pesanan. Peningkatan penjualan kembang edhog lebih pesat dibandingkan masa pandemi COVID-19 lalu. Sebab saat ini, sudah tidak ada lagi pembatasan kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.////











