Yang terakhir Norwegia membantu dalam program Banyuwangi Hijau di TPS desa Balak yang mampu mengolah sampah 84 ton per hari untuk 6 kecamatan.“Namun kami mampu mengelola sampah dari 12 kecamatan termasuk kecamatan kota Banyuwangi di TPS Balak itu,” ujar Yani.
Saat ini TPS desa Balak mampu mengolah sampah sekitar 50 ton atau 70 persen.”Harapan kami dalam semester satu 2024 mampu memenuhi target maksimal 84 ton per hari,” imbuh Yani.
Selanjutnya Yani menambahkan dalam operasional TPS desa Balak tidak hanya mengelola sampah dari warga saja tetapi juga mengolah sampah usaha perhotelan dan industri dari ASDP, Pertamina, Rumah Sakit (RS) dan lain sebagainya.
Adapun besarnya retribusi persampahan untuk warga maupun industri seperti yang diatur dalam Perbup Banyuwangi nomor 1 tahun 2024 tentang Dokumen Rencana Induk Persampahan di wilayah Banyuwangi.
Sedangkan besarnya pembayaran retribusi bagi sampah dari dunia usaha dan industri tergantung berat/ringan sampah yang harus diolah dan jarak lokasi pengambilan sampah dari TPS desa Balak.
”Untuk kegiatan usaha retribusinya dihitung per kilogram dan jarak juga ada faktor pengalinya. Sehingga semakin jauh jaraknya maka semakin besar bayarnya karena terkait dengan kebutuhan BBM dan SDM yang terlibat dalam menangani sampah tersebut,” pungkas Yani.










