“Harapannya agar para nelayan diberikan keberkahan dan keselamatan dalam mencari rejeki. Selalu dilindungi Allah Yang Maha Kuasa,” kata Suharsono.
Tradisi petik laut Lampon tidak hanya diisi dengan ritual larung sesaji ke laut, tapi juga dengan berbagai hiburan rakyat yang menarik. Salah satunya adalah pagelaran wayang kulit semalam suntuk yang digelar di bibir Pantai Lampon, serta berbagai kesenian hiburan juga ditampilkan lainnya.
“Pagelaran kesenian ini bertujuan untuk menghibur masyarakat nelayan yang sudah bekerja keras sepanjang tahun. Petik laut juga menjadi sarana silaturahmi dan kebersamaan antara masyarakat nelayan Lampon,” ujar Suharsono.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang hadir langsung pada acara tersebut, mengapresiasi kebersamaan masyarakat dalam petik laut ini.
“Petik laut Lampon adalah bentuk pelestarian tradisi dan budaya lokal yang harus kita jaga dan lestarikan. Saya berharap tradisi ini bisa terjaga dan terus berlangsung dari generasi ke generasi,” tutur Ipuk.
Hadir dalam kegiatan tersebut Komandan Pusat Latihan Tempur Marinir (Danpuslatpurmar) 7 Lampon, Mayor Agus Fauzi; serta Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol AKBP Deddy Millewa. (*)










