Selanjutnya ada beberapa pendekar muda dan sepuh yang tampil berpasangan dengan menampilkan teknik menyerang dan bertahan yang terkadang diselingi dengan gerakan yang mampu mengundang tawan penonton dan undangan yang menyaksikan.
Kades Tamansuruh Kang Teguh dalam sambutannya antara lain mengungkapkan harapanya sebagai figur yang ditokohkan masyarakat setempat untuk dapat memelihara, melestarikan dan mengembangkan Seni Pencak Sumping.
“Ini merupakan tanggung jawab kolektif semua pihak. Untuk itu, sebagai kepala desa tentu saya berkeinginan menjadikan pencak sumping ikon Desa Tamansuruh. Pada saatnya nanti, saya ingin setiap kegiatan di Desa Tamansuruh selalu ada pencak sumpingnya,” ujarnya.
Lebih lanjut Kang Teguh juga menyampaikan ucapan terima kasih dengan memberikan apresiasi kepada pendekar sepuh yang senantiasa aktif dalam kegiatan pencak sumping di Tamansuruh antara lain Bapak Syamsi, Suherman, Marsito, Rayis, Husaini dan beberapa pendekar lain yang hadir dalam acara tersebut.
Tidak lupa dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Owner Waroeng Kemarang, Wowok Meirianto beserta sang istri Ririt yang selalu mendukung seluruh kegiatan desa Tamansuruh
Acara puncak pagelaran seni pencak sumping ditutup oleh penampilan pendekar legendaris dari Dusun Mondoluko, Rayis dengan menampilkan jurus jangka enem khas perguruan silat Cibagor.











