“Pak Adhy sangat penasaran dengan Banyuwangi. Jadi, saya juga bercerita dibalik pakaian pakaian Mupus Braen Blambangan ini memiliki karakter yang gagah, namun memiliki jiwa yang sangat baik hati. Pakaian milik sanggar Cinde Sutro ini karakternya sangat kuat,” pungkas Endang.
Pakaian pengantin Mupus Braen Blambangan, memiliki makna yang begitu mendalam. Mupus atau pupus bisa diartikan sebagai daun yang masih muda di semua tanaman yang letaknya di pucuk atau puncak batang.
Sedangkan Braen dalam bahasa Oesing Banyuwangi memiliki arti indah atau menawan. Mupus Braen dapat diartikan puncak-puncaknya berdandan atau merias diri seumur hidupnya sebagai pasangan pengantin. Dengan harapan jangan sampai dandan seperti itu lagi di masa mendatang alias sekali saja seumur hidup.
Busana pengantin Mupus Braen Blambangan Banyuwangi pernah diangkat sebagai tema utama dalam Parade Fashion Ethnik, Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2015, yang mengusung The Usingnese Royal Wedding.
Saat itu karnaval megah ini memperagakan ragam pakaian pengantin ala Banyuwangi, termasuk Mupus Braen Blambangan, dalam balutan kostum yang kontemporer.











