Selanjutnya Sri Widiyanto mengungkapkan dengan adanya program desa tematik diharapkan lebih memudahkan kontrol dan pengawasan terhadap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi progam serta mewujudkan karakter desa sesuai dengan potensi dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Pementasan seni budaya yang melibatkan anak-anak pelajar, karang taruna dan pelaku seni budaya di lapangan Glagah mampu menghibur Forkopimcam, para Kades/ Lurah dan masyarakat yang antusias yang menyaksikan pertunjukan seni budaya Banyuwangi sampai selesai.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Banyuwangi, Ahmad Faishol, menyatakan berbeda dengan pelaksanaan BBGRM dan HKG PKK sebelumnya, pelaksanaan kali ini dibarengkan dengan Soft Launching Desa Tematik Kabupaten Banyuwangi dengan harapan lebih memberdayakan desa dalam menggali potensinya.
”Sehingga dapat mengenal potensi yang ada dengan dibantu teman-teman SKPD terkait dengan program-program secara masif dan berkesinambungan nantinya akan membentuk desa tematik yang menjadi percontohan desa yang lain,” ujar Faisol.
Dia mencontohkan dalam program desa tematik tahap awal antara lain; Kampung Budaya(desa Olehsari) Desa Kuliner (desa Glagah) Rumah Desa Sehat desa Karangrejo kecamatan Blimbingsari, Desa Tanggap Tangguh Bencana desa Sumberagung kecamatan Pesanggaran.
“Sebagai contoh intervensi SKPD adalah pelatihan langkah dan penanganan gawat daruratnya bagaimana ? tahun ini kami menunjuk 25 desa untuk menjadi proyek percontohan desa tematik,” pungkas Faishol./////












