Menurut Ketua Tim UGM Yogyakarta, Rifai Miftach Fauzan, tujuan pembuatan alat identifikasi golongan darah tanpa antiserum adalah untuk mempermudah dalam identifikasi golongan darah, baik dalam tindakan medis di Instalansi Gawat Darurat (IGD) maupun identifkasi golongan darah pada orang-orang yang belum mengetahui golongan darahnya.
“Kami dalam membuat alat tersebut bernama Hematofy “Alat Identifikasi Golongan Darah dengan Pendekatan Spektrofotometri dan Machine Learning Terintegrasi Internet of Things dan Aplikasi Mobile”, jelas Rifai Miftach Fauzan dalam rilis yang dikirim pada Senin (16/10/2023).
Dia menuturan alat yang diciptakan Tim UGM Yogyakarta ini mudah digunakan sebab ada sensor dan Lampu Led-UV yang dimanfaatkan sebagai pendeteksi golongan darah.
Adapun cara kerja alat tersebut cukup mudah, dimana seseorangg hanya dengan menempelkan jari tangan ke alat tersebut dan sensor dari alat tersebut akan membaca nilai absorbansi dari cahaya yang dipantulkan oleh lampu LED-UV. Setelah diketahui nilainya, akan keluar hasil golongan darah dan nilai absorbansinya.
Keunggulan dari alat yang diciptakan lanjut Rifai Miftach Fauzan adalah meningkatkan akurasi karena menggunakan Machine Learning, dapat dioperasikan tanpa pengetahuan atau skill medis, bersifat portable dan dapat diandalkan dalam kondisi darurat serta mampu merekam data hingga lebih dari 5.000 pasien dan tidak membutuhkan jaringan internet.












