Mahasiswa PPKN Uniba Banyuwangi Mengikuti  Kuliah Umum di KOPAT

by -1459 Views
Kang Usik (berdiri paling kiri) tokoh Kopat desa Glagah Banyuwangi bersama dengan mahasiswa dan dosen Uniba Banyuwangi


Demikian pula waktu panen juga ada ritual selamatan dengan pecel pitik, menancapkan bendera merah, dan tape buntut juga ada namanya panjer kiling yang semuanya syarat dengan pesan moral dari orang dulu yang memiliki masing-masing memiliki arti makna dan filosofi yang tinggi.

Begitu juga dengan proses kehidupan manusia semua ada ritualnya, mulai sebelum lahir proses kelahiran sampai dengan saat meninggal dunia juga mempunyai adat tradisi sendiri.

“Di antaranya waktu hamil 3 bulan, hamil 7 bulan atau tingkeban yang terbagi dua yaitu dengan rujak dan mandi di sungai dengan suaminya bawa pedang,   yang malamnya selamatan ngaturi dhahar, setelah sembilan bulan ada selamatan,  malam sampai melahirkan dan masih ditolong oleh dukun bayi,“ jelas Kang Usik yang akrab juga  dengan julukan Pak Prabu.

Selain penyampaian materi dari nara sumber, para mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk melakukan dialog terkait pentingnya kajian ilmiah dalam menjaga memelihara dan melestarikan adat istiadat yang berlaku di masyarakat dengan kearifan lokalnya.

Agus Mursidi, Dekan FKIP Uniba Banyuwangi menyatakan tujuan dari kuliah di lapangan yang digelar agar para mahasiswa memahami metodologi penelitian yang harus mengerti rambu rambu di desa adat setempat.“Tugas mahasiswa adalah bagaimana mitos, legenda, foklor menjadi ilmiah, melihat langsung perilaku masyarakat adatnya, karena di desa itu sudah ditetapkan sebagai desa adat maka hukum adat yang berlaku yang sebenarnya ada terkandung di dalam Pancasila,“ ujar dosen asal Singojuruh tersebut.

Wartawan : Nurhadi

iklan warung gazebo