Untuk menjaga persatuan kesatuan dan kondusifitas Banyuwangi, dia mengajak para pihak mulai hari kalau bisa sampai dengan pelaksanaan Pilkada November 2024 mendatang untuk menghindari penyebaran berita hoaks dan berita fitnah yang memunculkan gesekan antar pendukung.
Karena penyebaran berita fitnah atau hoaks pada dasarnya menimbulkan resiko bagi para pihak yang menyebarkan. Termasuk penyampaian ujaran kebencian (Hate speech) yang harus diwaspadai oleh semua pihak.
“Karena masin-masing calon itu punya pendukung-pendukung militan. Jangan sampai terjadi clash antara pendukung satu calon dengan pendukung calon yang lain, agar sekali lagi kedamaian yang kita jalin selama ini tidak rusak karena pesta demokrasi lima tahunan. Gerakan politik sehat mari kita wujudkan bersama-sama di negara tercinta,” pungkas H. Eko Sukartono.
Beberapa waktu lalu Ketua DPW LDII Jawa Timur KH Moch Amrodji Konawi dalam sebuah acara dialog dengan salah satu Televisi Lokal Banyuwangi mengungkapkan menjelang Pilkada serentak 2024 semua pihak diharapkan mampu untuk melakukan gerakan politik sehat.
Menurut KH Moch Amrodji, persatuan kesatuan dan kondusifitas wilayah yang terjaga selama ini jangan dirusak karena peristiwa politik pesta demokras 5 tahunan.”Hindari penyebaran berita hoaks dan penyampaian ujaran kebencian (hate speech) yang potensi memicu terjadinya gesekan, konflik dan perpecahan di kalangan masyarakat,” ujarnya.
Sebenarnya tokoh masyarakat atau calon pasangan gubernur – wakil gubernur dan bupati-wakil bupati maupun walikota-wakil walikota biasa-biasa saja. Tetapi para pendukung dan tim sukses di lapangan yang terkadang kurang pas dalam memberikan dukungan mereka sehingga menimbulkan gesekan dan konflik antar pendukung dan masyarakat di lapangan.












