“Bahkan ada bule asal Amerika yang datang khusus ke Banyuwangi karena suka dengan lagu Lungset, yang dinyanyikan Mahesa,” imbuhnya.
Ipuk menegaskan pihaknya akan terus mendukung berbagai upaya pelestarian kesenian daerah, khususnya dengan melibatkan generasi muda. Salah satunya dengan memicu para seniman muda untuk berkiprah secara kreatif lewat panggung semacam ini.
“Kegiatan semacam ini harus terus digelar. Harapan kami, akan terus ada regenerasi penyanyi Osing yang akan terus mengembangkan musik daerah. Tidak hanya masalah teknikal vokal, namun kita harap festival ini ke depan juga mampu menghasilkan lagu-lagu baru Banyuwangi,” ujar Ipuk.
Festival Gendhing Using menghadirkan James AP, Virgiana Hasan,dan Cici Viana sebagai juri. “Sulit rasanya memilih mana yang juara. Semuanya punya ciri khas masing-masing,” ujar James AP, penembang lagu Tepung Kanji.//////
Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Banyuwangi, Budi Santoso selaku penyelenggara menambahkan, ajang ini sebagai upaya pemkab mencari bibit-bibit penyanyi lagu Osing yang benar sesuai pakem.
“Dan animo pendaftarnya juga besar, 74 orang berasal dari berbagai wilayah di Banyuwangi. Dan menariknya, pendaftarnya dari anak SMA hingga usia 23 tahun. Ini menunjukkan bahwa minat anak-anak muda terhadap lagu Banyuwangi tinggi,” kata Budi. (*)












