Lereng Pegunungan Ijen Jadi Panggung Festival Arsitektur Nusantara 2024

by -3082 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Lokasi utama festival, aula outdoor Gedung Utama AWT, menjadi contoh nyata penerapan konsep “Arsitektur dan Air”. Empat kolam di sekeliling bangunan berfungsi menurunkan suhu, menciptakan iklim mikro yang nyaman.

Konsep serupa telah diterapkan di Bandara Banyuwangi, yang berhasil meraih penghargaan bergengsi Aga Khan Award for Architecture 2022. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa desain ramah lingkungan bukan sekadar konsep, tapi dapat diimplementasikan dengan baik.

Suyanto Waspo Tondo, PLT Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Banyuwangi, menambahkan bahwa FAN 2024 akan diisi dengan berbagai kegiatan. “FAN 2024 juga akan diisi lomba sketsa on the spot pada 30 Juni dengan obyek Rumah Osing di sekitar AWT. Dibuka untuk umum,” kata Yayan, panggilan akrabnya.

Selain pameran dan workshop, festival juga akan menghadirkan arsitek Yu Sing, yang dikenal dengan karya-karyanya yang ramah lingkungan dan terjangkau.

Inovasi lain yang diperkenalkan dalam FAN kali ini adalah prototipe Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). “Kami juga mensosialisasikan prototipe PBG, yakni desain rumah yang menjadi salah satu syarat keluarnya PBG. Prototipe ini bisa diakses gratis oleh warga sehingga memangkas waktu dan biaya pengurusan PBG,” jelas Yayan.

Dengan rangkaian acara yang komprehensif, FAN 2024 tidak hanya menjadi ajang pamer karya, tapi juga wadah edukasi dan inspirasi bagi masyarakat luas tentang arsitektur berkelanjutan.

iklan warung gazebo