Lebih lanjut Titus mengatakan, guna memperlancar proses pelayanan, status kepesertaan JKN peserta harus tetap aktif. “Jika status tidak aktif karena tunggakan iuran, peserta diharapkan melunasi tunggakan tersebut. Peserta bisa memanfaatkan Program New Rencana Iuran Bertahap BPJS Kesehatan (REHAB) 2.0 di Aplikasi Mobile JKN.,” ujarnya.
BPJS Kesehatan juga telah bekerjasama dengan satu juta kanal pembayaran untuk memudahkan peserta melakukan pembayaran iuran. “Untuk itu iuran tetap harus dibayar tepat waktu untuk mencegah adanya kendala pelayanan,” tambahnya.
Dengan persiapan matang ini, BPJS Kesehatan Banyuwangi memastikan bahwa libur Lebaran 2025 tidak hanya menjadi momen bermaaf-maafan, tetapi juga waktu untuk tetap sehat dan terlindungi. “Selamat berlebaran, dan tetap sehat bersama BPJS Kesehatan,” tutupnya.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Banyuwangi Faiz Fadholi menambahkan, sekitar 1.200 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan yang dibagi dalam tiga shift disiagakan 24 jam untuk memberikan pelayanan optimal selama libur lebaran. Mereka ditugaskan di sejumlah posko lebaran, 45 puskesmas dan 13 rumah sakit, termasuk sejumlah klinik kesehatan.
“Seluruh faskes ini siap menampung pasien dari semua kalangan, baik pengguna BPJS maupun umum,” ujar Faiz.
Sementara itu, 69 klinik yang tergabung dalam PKFI (Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Indonesia) Banyuwangi juga menyatakan kesiapannya.
“FKPI siap memberikan pelayanan pada masa liburan lebaran selama ada perintah dari Dinas kesehatan Banyuwangi,” kata Ketua Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Indonesia (PKFI) Banyuwangi, dr. Taufik.
Hal senada juga diungkapkan dr. Rezekiyanti Mulyaningsih, Wakil Ketua IDI Cabang Banyuwangi. 542 dokter di bawah naungan IDI Banyuwangi yang terdiri dari 414 dokter umum dan 128 dokter spesialis siap bertugas melayani masyarakat selama liburan lebaran.
“Kami siap bertugas melayani selama liburan lebaran. Kami siap membackup di seluruh layanan tersebut, baik dokter umum maupun dokter spesialis,” tegas dr. Rezekiyanti.
“Dan kami sudah terbiasa untuk bergiliran jaga. Jadi siapa yang harus bertugas di rumah sakit mulai darii IGD sampai dengan kamar operasi, itu sudah diatur sedemikian rupa di seluruh fasilitas kesehatan. Dan secara prinsip, kami mendukung kegiatan layanan di libur lebaran ini,” imbuhnya.