Edi menjelaskan, pengelolaan limbah rumah tangga harus dilakukan dengan baik melalui penyedotan tinja secara berkala. “Septic tank yang tidak dikelola dengan baik akan menghambat proses pembuangan, menimbulkan bau tak sedap, dan berpotensi menyebabkan penyakit. Kami menyarankan penyedotan minimal setiap 3-4 tahun sekali,” kata sarjana Teknik Sipil Universitas Merdeka Malang ini.
Limbah yang disedot kemudian dikirim ke Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) di Lingkungan Kramat, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi. IPLT tersebut memiliki kapasitas 189,54 meter kubik atau setara 60 truk tinja per hari.
Namun, Edi mengakui pemanfaatan IPLT belum maksimal karena keterbatasan armada. “Kami hanya memiliki satu unit kendaraan untuk melayani wilayah kota Banyuwangi dan kecamatan sekitar,” pungkasnya.










