Menurutnya, posisi yang berada di antara dua destinasi wisata internasional belum dimanfaatkan secara optimal dalam peta pariwisata nasional.
“Selama ini, Situbondo belum secara maksimal mengambil keuntungan dari posisinya yang strategis. Oleh karena itu, inisiatif pembentukan Kecamatan Baluran ini saya pandang sebagai sebuah terobosan yang akan memberikan dampak positif yang besar,” lanjutnya.
Kendati demikian, Nurdin menekankan pentingnya pengelolaan wilayah penyangga taman nasional secara holistik. Tujuannya adalah agar masyarakat di sekitar kawasan konservasi tersebut dapat merasakan manfaat langsung dari pengembangan pariwisata yang berbasis pada pelestarian alam.
“Desa-desa yang menjadi penyangga taman nasional harus merasakan dampak positif secara langsung dari pengembangan pariwisata yang mengedepankan aspek alam dan konservasi,” ujarnya.
Nurdin juga menyampaikan dukungan penuhnya kepada Mas Rio untuk segera membentuk tim khusus yang memiliki kompetensi di bidang konservasi. Tim ini diharapkan dapat menunjang pengembangan pariwisata berkelanjutan di Situbondo.
“Prioritas berikutnya adalah membangun sumber daya manusia (SDM) lokal yang mumpuni untuk mempercepat edukasi dan pemahaman tentang konservasi bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan ini,” tambahnya.
Mengakhiri pernyataannya, tokoh ekowisata ini menegaskan komitmennya untuk terus memberikan dukungan terhadap upaya pengembangan wisata konservasi di Situbondo, khususnya di wilayah Desa Wonorejo dan kawasan sekitar Taman Nasional Baluran.
“Kami siap memberikan dukungan penuh, termasuk mewujudkan ide Mas Rio dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir utara, terutama desa-desa penyangga kawasan konservasi di Baluran,” pungkasnya.












