Yoppy menjelaskan, para pekerja tambak sempat melakukan upaya pemadaman awal menggunakan peralatan seadanya sebelum akhirnya menghubungi Call Center Damkarmat Banyuwangi.
“Petugas melakukan pemadaman menggunakan dua nozzle yang difokuskan ke titik api dengan memperhatikan arah angin dan jenis material yang terbakar. Setelah api padam, dilakukan pendinginan serta pembongkaran struktur untuk mencegah penyalaan ulang,” jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan awal, sumber api diduga berasal dari panel listrik yang mengalami korsleting sehingga memicu percikan api dan merambat ke area bangunan serta sedimentasi air.
“Penyebab sementara diduga korsleting listrik pada panel. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini,” tegas Yoppy.
Akibat peristiwa tersebut, pemilik tambak atas nama Wirawan Cahyo (60) mengalami kerugian materiil berupa kerusakan bangunan serta dua unit mesin UV untuk sterilisasi air. “Nilai kerugian ditaksir mencapai Rp 180 juta,” pungkasnya.///////
