Sementara itu pernyataan kontradiktif justru katakan asisten Pemerintahan dan Pembangunan Dwiyanto menuturkan asal pupuk tersebut.
Menurutnya pupuk yang didistribusikan ke 7 kecamatan merupakan kuota pupuk bersubsidi yang tidak terserap sampai dengan Desember 2022 pada beberapa kecamatan.
Namun tidak berasal dari kecamatan manapun. Pupuk bersubsidi diambilkan dari ketersediaan pada distributor bukan dari kuota 18 kecamatan. Pupuk yang didistribusikan merupakan hasil sinergi antara distributor Pupuk Indonesia Holding Company dan Pemkab Banyuwangi.
“Pupuk berasal dari sisa kuota sampai dengan Desember 2022 tidak tertebus itu diambilkan dari distributor bukan diambilkan dari beberapa kecamatan lain ” ujar Dwi./////










