Terkait tidak dilombakan Cabor selam yang mampu menjadi cabor pendulang medali bagi kontingen Banyuwangi, menurut Roni, ada perubahan khususnya di cabang olahraga ditandingkan di Popda ini provinsi menyatakan karena acuannya di SPOP jadi Popnas karena selam juga tidak masuk bagian di Popnas akhirnya pertandingan di Popda ini tidak diikutkan.
Kontingen Banyuwangi tentunya rugi karena di 2 tahun terakhir cabor selam menjadi juara umum sehingga sangat mendongkrak peningkatan medali.
Kontingen Popda Banyuwangi tentunya masih berharap medali dari cabor andalan seperti; panahan, encak silat, atletik dan ada juga tenis yang memiliki beberapa atlet yang potensial serta wushu, karate dan kempo, imbuh Roni.
Selanjutnya dia menambahkan, cabor sepak bola sebetulnya rata-rata kemampuan pemain dimasing-masing kabupaten / kota cukup merata. Dalam sepak bola ini yang perlu diperhatikan adalah faktor non-teknis. Mudah-mudahan dengan pelaksanaan ini untuk peningkatan pemain menjelang tingkat Popnas.
“Jadi kami berharap panitia itu menunjukkan perangkat panitianya yang sportif jadi saya berharap ada perbaikan-perbaikan di perangkat sepak bola. Karena selama ini yang menjadi gunjingan di publis itu faktor non-teknis di sepak bola ini sangat besar,” pungkas Roni.











