Kisah Sukses Petani Banyuwangi Terapkan Pertanian Terpadu

by -3584 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com – Petani di Desa Temuguruh Kecamatan Sempu Banyuwangi, telah sukses menerapkan konsep sistem pertanian terpadu (Integrated Farming System). Salah satu petani yang berhasil adalah Nuryanto, yang memanfaatkan interaksi antara tanaman pangan, peternakan, dan perikanan untuk meningkatkan produksi di lahannya.

Di atas lahan seluas 7 hektare Nuryanto mengembangkan berbagai usaha pertanian, termasuk peternakan domba, budidaya ikan lele, penanaman padi, serta berbagai buah seperti durian dan manggis yang ditanam di pinggiran lahan.

“Sejak 2021, saya mulai mengembangkan ini. Awalnya, saya ingin beralih ke pertanian organik untuk menjaga kelestarian sawah saya dan mengurangi penggunaan bahan kimia,” kata Nuryanto saat menerima kunjungan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di lahannya pada kegiatan Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa) di Desa Gendoh, Temuguruh, dan Karangsari, Kecamatan Sempu, Senin (3/5/2024).

Sejak itu, Nuryanto mulai memproduksi pupuk organik sendiri untuk menggantikan pupuk kimia. Dia juga mulai memelihara domba dengan harapan kotorannya bisa diolah menjadi pupuk.

Saat ini, Nuryanto memelihara sekitar 30 ekor domba. Kotoran dan urine domba diproses menjadi pupuk organik padat dan cair. Air dari kolam ikan lele digunakan untuk membuat Photosynthetic Bacteria (PSB) yang berfungsi sebagai nutrisi tanaman.

“Hasil olahan limbah ini saya gunakan untuk pemupukan di sawah, sehingga bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia dan lebih hemat serta ramah lingkungan,” jelas Nuryanto.

Selain untuk kebutuhan sendiri, Nuryanto juga menjual pupuk organik yang ia produksi. “Permintaan semakin banyak. Petani hortikultura di sekitar desa ini membeli pupuk organik dari saya, ini menjadi tambahan penghasilan,” tambahnya.

iklan warung gazebo