Mekanismenya jalan yang akan dibangun tersebut harus dianggarkan dulu melalui APBD selanjutnya akan diganti anggaran dana hibah PHJD itu.
“Jadi kita menganggarkan di APBD Kabupaten Malang dulu, nanti setelah jadi proyek tersebut, uangnya diganti setelah selesai, sama dengan yang jalan di depan (Gubuk Klakah) kita kan yang bangun dulu, setelah dilihat prestasi pekerjaannya 100 persen, nanti dikembalikan malahan bisa lebih 100 persen,” jelasnya.
Disinggung soal pengajuan Jalur Lingkar Barat (Jalibar) yang kelas nya jalan K1 Kabupaten menjadi jalan Nasional, Oong menegaskan sampai saat ini masih dalam proses.
“Untuk Jalibar masih jalan K1 kabupaten, itu justru diusulkan menjadi jalan nasional Jalibar Kepanjen, dan sampai saat ini masih proses,” tegas Oong.
Sebelumnya, Kades Ngadas Mujiato meminta pada Bupati Malang H.M Sanusi saat dialog dengan warga masyarakat desa untuk melebarkan jalan di desa paling ujung timur ini yang merupakan akses menuju wisata Gunung Bromo.
“Memang saya meminta pada Pak Bupati untuk melebarkan jalan di wilayah Desa Ngadas ini, karena cukup sempit apalagi saat musim libur sering terjadi kemacetan Panjang. Selaian itu di Dusun Jalak Ijo ini belum ada jalan tembus untuk untuk mengarah ke daerah wisata, nantinya Dusun Jalak Ijo bisa sebagai pelaku pariwisata,” tandas Mujianto.
Kades Mujianto menjelaskan untuk akses jalan yang belum terbagu. Sekitar 1,8 km, ruas Lajing menuju Jemblang dimana asks tersebut nantinya bisa tembus.
“Jadi nantinya kalau akses tersebut telah dibangun bisa dipergunakan one way, namun saat ini masih sempit lebarnya sekitar 5 meter tapi saat musim hujan semak semak merambat ke jalan yang mengakibatkan sempit. Sehingga kami ingin jalan di Jalak ijo ini jadi penopang pertanian agar akses warga ke pasar maupun mobilitas barang bisa lancer,” pungkas Kades Ngadas Mujianto.











