Keroyokan Tangani Stunting, Banyuwangi Tersisa 2 Persen

by -16 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Salah satu program unik Banyuwangi adalah melibatkan pedagang sayur keliling (mlijo) dalam pendeteksian ibu hamil risiko tinggi dan balita stunting. Mereka diberi edukasi agar bisa mengenali tanda-tanda stunting dan segera melaporkannya ke posyandu atau puskesmas. “Mlijo ini bisa jadi detektor awal yang efektif,” ujar Ipuk.

Ada juga program Hari Belanja Charity, digelar tiap tanggal cantik—seperti 1/1, 2/2, dan seterusnya. Hasilnya disalurkan ke warga kurang mampu, termasuk keluarga dengan balita stunting dan ibu hamil berisiko tinggi.

Dari sisi pencegahan, Banyuwangi menggandeng Pengadilan Agama untuk menekan angka perkawinan anak. Di sekolah-sekolah, dibentuk Duta Pencegahan Perkawinan Anak yang bertugas mengedukasi teman sebayanya soal risiko menikah di usia dini. “Stunting bukan cuma urusan kesehatan, tapi soal masa depan anak-anak kita. Dan semua bisa ikut ambil peran,” tutup Ipuk./////////

iklan warung gazebo