Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Menambah Penderitaan Nelayan Banyuwangi  

by -962 Views
Wartawan: Nurhadi
Editor: Herry W. Sulaksono
Kapal nelayan yang sandar di pelabuhan rakyat Kawasan Pantai Boom Banyuwangi

Oleh sebab itu ditengah kondisi nelayan yang menderita, kebijakan pemerintah menaikkan BBM bersubsidi bagi Hasan dan nelayan lain dirasakan hanya menambah deretan penderitaan nelayan.

“Naik seribu rupiah saja sudah terasa bagi nelayan. Lha ini hampir dua ribu kondisi yang ada saat ini sangat menyengsarakan,” imbuhnya.

Pihaknya sangat berharap agar Pemerintah mencabut kebijakan yang jelas menyengsengsarakan masyarakat kecil khususnya kaum nelayan.”Kami minta pemerintah untuk meninjau kembali kebijakan tersebut. Karena kebijakan itu sekali lagi sangat tidak mensejahterakan masyarakat kecil,” tambahnya.

Salah seorang nelayan Mansur, mengaku saat ini dia enggan melaut karena tidak mampu membeli solar.

Memaksakan bekerja dengan semakin mahalnya harga BBM bagi Mansur sama halnya ibarat pepatah “Besar Pasak Daripada Tiang”, atau lebih besar pengeluaran daripada pendapatan.”Lebih besar operasionalnya daripada penghasilannya. Makanya saya tidak melaut,” ujarnya.

Sebagai masyarakat mengetahui bersama pada 3 September 2022 Pemerintah pusat resmi mengumumkan penyesuaian harga BBM bersubsidi. Pertalite bersubdisi yang awalnya Rp 7.650 per liter berubah menjadi Rp10 ribu per liter. Kemudian, Solar subsidi naik Rp. 1.650,- dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.////

iklan warung gazebo