Kemiren, Desa yang Menjaga Nyala Tradisi di Ujung Timur Jawa

by -10 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Keputusan UN Tourism memilih Kemiren tidak lepas dari kekuatannya dalam mempertahankan budaya Osing. Rumah-rumah tradisional masih kokoh, bahasa Osing masih menjadi bahasa sehari-hari, dan upacara adat tetap berjalan teratur. Pasar Kuliner Tradisional setiap Minggu pagi juga menjadi bukti betapa kuliner lokal adalah bagian tak terpisahkan dari identitas warga.

Meski bukan daerah penghasil kopi, Kemiren justru dikenal sebagai salah satu destinasi ngopi terbaik di Banyuwangi. Deretan warung kopi tradisional menjadi tempat favorit para pengunjung yang ingin menikmati suasana desa sambil menyenduhkan secangkir kopi panas.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyebut Kemiren sebagai desa yang mampu menjaga keseimbangan antara tradisi dan perkembangan. “Kemiren tidak hanya mempertahankan budaya, tapi juga memanfaatkannya untuk menggerakkan ekonomi warganya. Ini yang membuatnya istimewa,” katanya.

Saat senja turun, aroma kopi kembali memenuhi udara. Lampu-lampu kecil di teras rumah dinyalakan, dan desa seakan kembali ke ritme tenangnya. Di Kemiren, tradisi bukan sekadar warisan—ia adalah cahaya yang terus dijaga agar tetap menyala. (*)

iklan warung gazebo