Menurut Yandri, upaya hilirisasi dinilai penting untuk menjaga harga tetap stabil dan menciptakan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat. Ia juga mengapresiasi inisiatif warga Desa Kucur yang memanfaatkan pekarangan rumah ditanami berbagai tanaman pangan. “Tadi setelah salat subuh, saya berkeliling menyusuri desa dan melihat pot-pot tanaman di depan rumah warga. Itu sangat bagus untuk ketahanan pangan,” katanya.
Tak hanya soal jeruk, Yandri menyebut Koperasi Desa Merah Putih akan dijadikan pusat distribusi pupuk bersubsidi, gas elpiji 3 kilogram, serta sembako. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat serta memutus ketergantungan terhadap rentenir. “Presiden Prabowo ingin pelayanan semakin dekat ke masyarakat, sekaligus memutus rantai ketergantungan warga pada rentenir,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Malang H.M. Sanusi menyatakan dukungan penuh atas program hilirisasi yang diusulkan Kemendes PDT. Ia menjelaskan bahwa Desa Kucur memiliki lahan sekitar 11 hektare dan 400 hektare tambahan milik Bumdes Mitra Sejati, yang seluruhnya ditanami berbagai jenis jeruk unggulan seperti Keprok 55, Baby Iris, RDL, Siem Madu, dan Pontianak.
“Pak Menteri akan mengembangkan hilirisasi. Hasil panen jeruk akan diolah menjadi produk industri, semuanya dikembangkan di Kabupaten Malang. Beliau datang untuk mensurvei langsung dan mengagendakan kunjungan kembali ,” kata Sanusi saat mendampingi kunjungan tersebut.