“Tidak boleh mencambuk bagian leher ke atas, perut ke bawah. Jika melanggar, dari 3 cambukan akan dikurangi satu cambukan,” jelas Dedit.
Harapan dilaksanakannya tiban di Tamanagung menurut Davit ketua pelaksana, untuk melestarikan budaya Tiban di Banyuwangi, sekaligus sebagai sarana ajang silaturahmi bagi para penggiat tiban di Banyuwangi maupun di luar kabupaten.
Selain itu, dengan digelarnya tiban ini menurutnya untuk memohon dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar ditengah kemarau panjang saat ini bisa diturunkan air hujan, agar bencana kekeringan tidak melanda.
“Itu harapan kami,” pungkas Davit. ////











