Selain itu dengan aplikasi yang dibangun dan dikembangkan pihaknya bisa mengetahui keseriusan petugas kelurahan maupun WP yang dalam melaksanakan kewajiban mereka, tambahnya.
Untuk lebih mengoptimalkan pembayaran PBB, pihak kelurahan juga melakukan program sosialisasi pajak dengan memanfaatkan acara pertemuan warga mulai dari pengajian, arisan maupun PKK dan pertemuan. Petugas memaparkan sosialisasi wajibnya pembayaran dan manfaat pajak bagi pembangunan di daerah sekaligus cara mudah untuk melakukan pengecekan status pajak sudah bayar atau belum melalui aplikasi yang dikembangkan kelurahan Bakungan.
” Saat ini kami belum memberi nama program inovasi dan penemuan cara mudah pembayaran dan pengecekan PBB di wilayah Bakungan. Yang jelas sangat inovasi yang ditemukan sangat membantu petugas di lapangan. Karena secara dengan mudah mereka mengetahui WP sudah bayar apa belum kapan pembayaran dan pada saat turun bisa dipastikan akan ketemu dengan wajib pajak,” imbuh mantan ajudan Sekda Kabupaten Banyuwangi itu.
Agus menambahkan salah satu kelemahan pembayaran PBB selama ini karena SDM di desa dan kelurahan tidak banyak yang menguasai IT sehingga kinerjanya kurang efektif dan efisien. Contohnya terkadang datang ke satu wilayah ternyata datanya ketinggalan atau atau ternyata wajib pajak tidak ada di tempat sehingga harus datang lagi di waktu dan kesempatan yang lain.
Sampai saat belum semua nomor kontak WP di Bakungan masuk data base. Dari data base yang ada petugas bisa menghubungi WP untuk mengingatkan, meminta informasi pembayaran sekaligus buktinya.” Inovasi ini masih belum dinamai yang penting jalan dulu dalam upaya membantu petugas mencapai target pembayaran PBB yang ditetapkan. Sekaligus memudahkan monitoring petugas yang kinerjanya baik di lapangan, termasuk pengecekan waktu pembayarannya. Kami terus berupaya berbenah sampai nanti masyarakat bisa mengecek secara langsung dan mudah mengakses informasi pembayaran PBB yang menjadi kewajiban mereka,” pungkas Agus Rahmanto./////
