Banyuwangi, seblang.com – Pengentasan anak putus sekolah, menjadi salah satu fokus Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani. Bupati perempuan itu mendatangi anak yang rentan maupun putus sekolah, untuk kembali mengenyam pendidikan formal.
Bupati Ipuk mendatangi rumah keluarga di Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan. Di rumah berukuran sekitar 3×6 tersebut tinggal anak yang putus sekolah, yakni MA. Anak berusia 16 tahun itu putus sekolah saat kelas 7 SMP.
Dia tinggal bersama paman dan bibinya di rumah berdinding triplek tersebut. Sementara kedua orang tua kandungnya telah bercerai, dan telah memiliki kehidupan masing-masing. Di rumah tersebut selain paman dan bibi, juga terdapat dua adik sepupu MA.
Ipuk datang bersama Camat Genteng, Satrio; Kepala Desa Genteng Wetan, M Syukri, dan Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Banyuwangi, Alfian.

“Kenapa tidak sekolah? Sekolahnya kan gratis. Ayo cerita kalau ada masalah, biar bisa dibantu,” kata Ipuk pada orang tua dan anak-anak tersebut pada Jumat malam (31/3/2023).
“Karena biaya Bu. Sekolahnya juga jauh, saya mau sekolah lagi,” kata MA pada Ipuk.
MA memiliki adik kandung, SA (11) dan tinggal bersama neneknya yang tak jauh dari rumah itu. SA yang kelas 5 SD ini juga putus sekolah sejak 6 bulan lalu.
Mendengar cerita mereka, Ipuk meminta kepada camat, kepala desa, dan Dinas Pendidikan, untuk melakukan pendampingan dan memastikan mereka kembali sekolah.
Untuk MA akan dimasukkan ke Pelatihan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) agar cepat lulus dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. “Kita juga beri sepeda untuk berangkat sekolah. Dikasih juga bantuan uang saku,” kata Ipuk.
Ipuk juga meminta keluarga tersebut mendapat bantuan dari program Program Keluarga Harapan (PKH) dan program bantuan peningkatan ekonomi lainnya.
Sebelumnya, Ipuk juga mendatangi siswa SMP yang rentan putus sekolah, GRP, di Desa Genteng Kulon. Dia hanya tinggal bersama ibunya di rumah kontrakan.











