Jika kepatuhan masyakarat terhadap orang tuanya tinggi, maka potensi kerawanan aksi kriminalitas dan kerawanan sosial akan bisa di reduksi.
“Jika sudah seperti itu maka tugas kita akan semakin ringan. Tidak perlu kita beratus-ratus orang patroli,”kata Kapolrestabes Surabaya.
Karena menurutnya, kesadaran masyarakat sudah tinggi. Dan itu semua adalah tugas Polisi RW untuk memberikan edukasi dan asesmen terhadap setiap permasalahan di setiap RW.
Menurut Pasma tidak ada bedanya dengan tugas Polisi sehari-hari.
Bangun kolaborasi, bangun Komunikasi, bangun Sinergi dan bangun kehangatan bersama masyarakat.
“Bahwa kita menjadi bagian di dalam RW tersebut. Jika mengandalkan Bhabinkamtibmas yang membawahi setiap kelurahan, tidak akan tercover secara keseluruhan.Karena kita butuh kesegeraan. Masyarakat sudah menunggu aksi kita, menunggu langkah nyata kita,” imbuhnya.
Dengan dibentuknya Polisi RW ini, masih Pasma, memang secara launching belum dilakukan, namun proses trial-trial akan terus dilakukan.
Dan mulai sekarang dilakukan secara serentak. Minimal satu minggu ini sudah mulai menyambangi untuk melakukan koordinasi awal dengan RT dan RW yang ada.
“Silahkan Kapolsek untuk memanage tentunya nanti juga akan ada Aplikasi. Nantinya dari aplikasilah yang akan menilai siapakah Polisi RW yang rutin dan yang belum sama sekali terjun ke masyarakat,” tandas Pasma.
Dengan dibentuknya Polisi RW ini, memang secara launching belum dilakukan, namun proses trial-trial akan terus kita lakukan.
Dalam program ini melibatkan semua Polisi di tingkat RW, untuk perwira (pama, pamen) apa juga dilibatkan.
“Perwira akan dilibatkan sebagai pengendali Polisi RW,” pungkasnya. (*)











