“Artinya apa? ini kan mereka tidak siap, dari sisi mental, ekonomi, sosial dan masih banyak hal. Maka hulunyalah yang harus kita cegah,” ujarnya.
“Untuk pencegahannya seperti apa? Seperti pencegahan perkawinan anak. Ketika usia mereka sudah matang, saya yakin dan percaya perceraian itu bisa diminimalisir,” sambungnya menjelaskan.
Perlu diketahui, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Puspayoga menargetkan tahun 2024 angka perkawinan anak bisa turun hingga 8,4 persen.
Sehingga, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberdayakan beberapa Provinsi yang angka perkawinan anaknya tinggi. Untuk kemudian, melakukan gerakan pencegahan melalui penandatanganan Pakta Integritas Gerakan Bersama Stop Perkawinan Anak.////












