Budidaya jamur dilakukan di rumah-rumah warga, melibatkan sekitar 45 kepala keluarga atau pembudidaya. Dalam setiap kelompok, terdapat 6 hingga 8 pekerja, sehingga total sekitar 300 orang terlibat dalam kegiatan budidaya ini.
Selain menjual jamur mentah, kelompok ini juga mulai mengembangkan produk olahan seperti jamur crispy dan lainnya.
Pada program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) Wringinagung, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, mengunjungi lokasi budidaya dan menikmati berbagai olahan jamur dari kelompok ini, termasuk sate jamur dengan bumbu kacang dan risoles jamur.
“Rasanya enak, empuk dan legit. Ini bisa menjadi peluang baru dengan menjual produk olahan. Jadi tidak hanya menjual jamur segar,” kata Ipuk.
“Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh kelompok ini, dengan melibatkan banyak orang dalam proses budidaya jamur,” tambah Ipuk.
Ipuk juga menginstruksikan pada dinas terkait untuk terus melakukan pendampingan, agar produksi dan pasar jamur dari desa ini bisa terus bertambah.
Ini menunjukkan bahwa Kampung Jamur di Banyuwangi telah menjadi model bagi daerah lain dalam memanfaatkan potensi lokal untuk kesejahteraan masyarakat.