Malang, seblang.com – Kabupaten Malang bersiap menjadi sentra budidaya ikan nila dengan target produksi hingga 10 ribu ton per tahun. Langkah ini ditandai dengan pengajuan lima lokasi kampung budidaya nila ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Kabupaten Malang kami usulkan ke pusat untuk menjadi kampung budidaya nila. Saat ini ada lima lokasi yang kami ajukan ke KKP,” ujar Victor Sembiring, Kamis (11/9/2025).
Salah satu lokasi utama yang disiapkan adalah Desa Sumber Ngepoh, Kecamatan Lawang, yang akan menjadi pusat kampung budidaya nila. Desa Mulyoarjo akan difungsikan sebagai kawasan pendukung, sementara Sumber Porong dan wilayah lain juga turut dikembangkan. Dengan langkah ini, Kabupaten Malang ditargetkan menjadi sentra nila terbesar di Jawa Timur.
“Produksi nila kita saat ini sudah mencapai 5 ribu ton per tahun. Mudah-mudahan dalam lima tahun ke depan bisa menembus angka 10 ribu ton per tahun dengan pengembangan kawasan budidaya secara masif,” jelas Victor penuh optimisme.
Selain untuk konsumsi, ikan nila juga memiliki pasar unik di Malang, yakni kolam pancing. Tingginya minat masyarakat terhadap hobi memancing membuat permintaan nila terus meningkat.
“Indikasinya terlihat dari banyaknya kolam pancing dan tingginya permintaan ikan nila di Kabupaten Malang,” tambahnya.
Tidak berhenti di sektor produksi, Pemkab Malang juga berencana mengembangkan wisata berbasis perikanan. Konsep wisata pancing akan dikolaborasikan dengan potensi wisata alam Malang yang sudah dikenal luas.
“Di kampung budidaya nila, kami berharap bisa menghadirkan wisata edukasi. Masyarakat tidak hanya belajar budidaya ikan, tapi juga menikmati kuliner berbasis ikan nila,” tandas Victor.
Dengan kombinasi produksi, kolam pancing, hingga wisata edukasi, Kabupaten Malang diproyeksikan bukan hanya sebagai penghasil ikan nila, tetapi juga sebagai destinasi wisata baru yang mampu memperkuat ekonomi lokal./////////