Situbondo, seblang.com – Kabar terbaru datang dari Kabupaten Situbondo terkait nasib tenaga honorer di wilayah tersebut. Kapten Tim Transisi Situbondo, Marlutfi Yoandinas, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima surat dari aliansi Honorer R2 dan R3 Kabupaten Situbondo, yang juga diikuti oleh beberapa tenaga kerja lainnya.
Bersama dengan Mas Rio dan tim transisi, mereka telah melakukan pertemuan virtual (zoom meeting) untuk membahas permasalahan yang dihadapi oleh para tenaga honorer.
Dalam pertemuan tersebut, terungkap bahwa banyak tenaga honorer yang telah mengabdi selama puluhan tahun, bahkan ada yang mencapai 20 tahun, namun status mereka masih belum jelas.
Beberapa dari mereka bahkan belum masuk ke dalam database BKN (Badan Kepegawaian Negara), sementara yang lain sudah masuk namun masih dalam tahap kedua dan belum ada kepastian apakah mereka dapat diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) atau tidak.
Marlutfi menjelaskan bahwa para tenaga honorer ini mengeluhkan ketidakpastian status mereka kepada Mas Rio Bupati terpilih. Dari hasil pertemuan tersebut, disimpulkan bahwa perlu dilakukan pendataan yang lebih komprehensif terkait permasalahan yang dihadapi oleh tenaga honorer.
Data ini tidak hanya mencakup data umum yang biasanya dimiliki oleh BKN dan BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia), tetapi juga data yang lebih spesifik seperti SK pengangkatan, lama masa kerja, dan status pekerjaan.
“Data yang ada sekarang tidak memberikan informasi yang cukup. Contohnya, ada SK camat, SK Kepala Sekolah, SK Kepala Dinas, dan SK Bupati. Terlalu banyak SK dengan tingkatan honor yang berbeda-beda, sehingga menimbulkan kebingungan di kalangan tenaga honorer,” ujar Marlutfi, Sabtu, (15/2/2025).