Kombes Taslim menyebut, potensi kerawanan ini akan semakin tinggi dengan adanya peningkatan jumlah pemudik tahun 2023 saat ini.
“Kementerian Perhubungan memprediksi ada peningkatan 44,8 persen dari 88,5 juta jumlah pemudik pada 2022 menjadi 123,8 juta pada 2023,” kata Kombes Taslim.
Sedangkan, di Jatim lanjut Kombes Taslim diperkirakan ada 23 juta pemudik yang akan bergerak.
“Di tahun 2023 ada peningkatan arus sampai 30 persen, maka kalau semakin tinggi mobilitas di lapangan maka kecelakaan masih tinggi,” ujar Kombes Taslim.
Sebagai antisipasi kecelakaan, Polda Jatim telah berkoordinasi dengan Jasa Marga untuk menambah speed trap di tujuh titik rawan tersebut.
“Hal tersebut penting karena Jatim berada di ujung perjalanan sehingga pengendara biasanya berada di titik lelah apalagi jalanan minim penerangan, ” jelas Kombes Taslim.
Selain itu pihak Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim dan Jasa Marga bakal menambahan rambu-rambu lalu lintas dan 25 rest area yang dapat dimanfaatkan untuk beristirahat guna menghilangkan lelah.
Dirlantas Polda Jatim mengimbau masyarakat yang akan mudik dengan kendaraan pribadi agar memperhatikan kelaikan kendaraan dan kesehatan agar perjalanan aman dan lancar. (*)











