“Kemudian hewan itu digambarkan secara metamorfosis akan menjadi kendaraanya untuk berjalan melewati shirath. Demikian ini merupakan balasan dan bukti keridhaan Allah kepada orang yang melakukan ibadah kurban tersebut,sepertiyang tertulis dalam (Abul Ala al-Mubarakfuri: tt: V/62),” imbuh KH Marfu’ Ali..
Dia menambahkan hanya ketaqwaan yang akan sampai kepada Allah. Taqwa merupakan puncak pengorbanan seorang hamba kepada Sang Khaliq, karena taqwa menghendaki kepasrahan total dan tindakan nyata yang kongkret dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai masyarakat yang memiliki nurani kemanusiaan dan kebangsaan tentunya semua pihak tidak bisa menutup mata, melihat dan mendengar jeritan tangis dan tetes air mata kesedihan sebagian masyarakat yang tertimpa duka dan nestapa.
Mereka sangat membutuhkan tangan-tangan dan jiwa-jiwa yang peduli untuk membantu meringankan beban penderitaan mereka. “Jiwa dan tangan yang peduli tersebut hanyalah dimiliki oleh insan-insan yang rela berkurban untuk menolong penderitaan orang lain. Jangan sampai kepedulian dan kerukunan umat dan bangsa ini 4 terkikis habis, marilah kita bangun kepedulian dan kerukunan melalui semangat Ibadah Qurban,”imbuh KH Marfu’ Ali.
Agar dimasa mendatang hewan kurban yang disembelih oleh umat Islam lebih banyak, KH Marfu’ Ali memberikan saran untuk menabung seperti yang dilakukan oleh warga di salahsatu kabupaten di Jawa Tengah.











