Jelajah Desa Adat Kemiren Banyuwangi

by -1572 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono


Kalau baru pertama kali berkunjung ke Desa Wisata Osing, wisatawan bakal menemukan tradisi mereka yang paling terkenal, namanya Tradisi Gedhogan.

Tradisi di salah satu desa wisata Banyuwangi ini turun-temurun dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas panen yang diterima. Di musim panen, para perempuan di sini menampilkan sebuah pertunjukan seni unik dengan memukulkan lesung dan alu diiringi alunan angklung dan tabuhan gendang yang merdu.

Wisatawan juga dapat mempelajari budaya suku osing yang unik lainnya yakni tradisi menyimpan batik dalam toples agar keindahan batik tetap awet.

Tradisi mepe kasur

Kemudian ada juga tradisi khas mepe kasur atau menjemur kasur secara bersamaan di sepanjang jalan yang simbolkan sebagai penolak penyakit atau musibah.

Barong Ider Bumi

Lalu juga ada Tradisi Barong Ider Bumi yang merupakan salah satu ritual tahunan yang dilakukan suku Osing. Tradisi ini pertama kali diselenggarakan di tahun 1940-an dan biasanya dilakukan di hari kedua setelah lebaran atau setiap tanggal 2 Syawal sejak pukul dua siang. Barong yang dianggap sebagai simbol kebaikan bakal diarak oleh warga desa dengan maksud untuk mengusir hawa jahat yang dipercaya dapat menghalangi kemakmuran seluruh desa.

Berburu makanan khas suku Osing

Wisatawan yang berkunjung ke Desa Adat Osing Kemiren tak lengkap rasanya jika belum mencicipi masakan khas Banyuwangi.

Pecel pitik

Di sana banyak berdiri rumah makan yang menyajikan kuliner Suku Osing yang autentik seperti nasi tempong, pecel pitik (ayam), tahu walik, dan uyah asem (ayam kuah asem) khas Osing.

iklan warung gazebo