Jejak Kearifan Lokal Amartya Di Desa Pamotan Dampit yang Menyimpan Potensi Wisata Sumber Mata Air Umbulan dan Agrowisata Hortikultura

by -165 Views
Wartawan: Ahmad Suseno
Editor: Herry W. Sulaksono
Wisata mata air Umbulan


Berbicara akses masuk dari jalan raya utama menuju Kecamatan dampit, akses sudah cukup baik dengan jalan aspal walaupun belum sehingga saat berpapasan sesame kendaraan roda empat harus saling meminggirkan kendaraannya.

Sedangkan kunjungan kedua jejak kearifan lokal Amartya melihat potensi agro wisata hortikultura manggis yang berawal oleh seorang Bernama Kusdi peraih Piagam Penghargaan Kalpataru di jalan Presiden Suharto tahun yang mendiami kebun manggis dan durian selaus 1,4 hektar, keberadaan Kusdi penerima Kalpatu tahun 1982 memang memang belum banyak diketahui masyarakat sekitar.


Tongkat estafet pelestarian lingkungan itu dipegang oleh Hari Subandono (64), putra Pak Kusdi. Di lahan warisan seluas 1,4 hektar, Hari melanjutkan tradisi menanam dan merawat pohon manggis. Bukan sekadar mencari keuntungan ekonomi, Hari menjaga amanat sang ayah mertua untuk melestarikan lingkungan.

“Awalnya mempertahankan warisan berupa pohon manggis untuk lingkungan itu berat,” terang Hari.

Memang banyak warga sekitar yang menyarankan untuk menebang dan menanam komoditas lain yang lebih cepat menghasilkan. “Tapi saya berpikir, sayang jika saya menanam, lalu anak saya nanti menebang. Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga tanggung jawab moral.” ungkapnya

Hari tak hanya meneruskan warisan pohon manggis, tetapi juga mengembangkannya dengan sentuhan modern. Ia menerapkan sistem tumpangsari untuk meningkatkan efisiensi lahan dan pendapatan. Komitmennya yang kuat untuk menjaga kelestarian lingkungan telah menginspirasi warga sekitar.

“Kita harus pandai bersyukur, hanya perlu merawat dan melestarikan apa yang sudah ada.” tandas Hari.

Filosofi sederhana namun dalam ini menjadi kunci keberhasilannya dalam menjaga keseimbangan antara ekonomi dan lingkungan.

Kisah Hari Subandono bukan sekadar cerita petani sukses. Ini adalah kisah tentang warisan, tanggung jawab, dan komitmen untuk menjaga lingkungan.

Warisan Kalpataru yang terus hidup dan berkembang, berkat dedikasi seorang putra yang meneruskan jejak sang pelopor lingkungan yang kisahnya menginspirasi lebih banyak orang untuk turut serta menjaga kelestarian alam Indonesia.//////

iklan warung gazebo