Sebanyak 31 tenaga pengajar dilibatkan, terdiri atas 18 dosen PNS dari ISI Surakarta, 8 dosen praktisi seni Banyuwangi, serta 5 dosen umum. “Para praktisi ini merupakan maestro seni dan budaya Banyuwangi yang akan membimbing langsung mahasiswa,” terang Indah.
Dosen Tari ISI Surakarta, Renaldi Lestianto Utomo, menyebut program ini menjadi ruang penting untuk melestarikan sekaligus mengembangkan khazanah seni Banyuwangi. “Kami ingin nilai-nilai seni tari Banyuwangi terus digali, diteruskan, dan diajarkan secara akademis,” katanya.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut positif hadirnya kampus seni tersebut. Menurutnya, kolaborasi ini akan memperkuat daya saing sumber daya manusia sekaligus mendukung pariwisata daerah. “Pendidikan ini bukan hanya menyiapkan SDM unggul, tapi juga menopang pengembangan seni dan budaya Banyuwangi,” ucap Ipuk.
Sejak 2016, Pemkab Banyuwangi telah bermitra dengan ISI Surakarta, di antaranya melalui program Beasiswa Banyuwangi Cerdas. Dengan dimulainya perkuliahan tahun ini, kerja sama tersebut memasuki babak baru yang lebih konkret.
