Menurut Yayan, keunggulan utama penggunaan prototipe adalah efisiensi waktu dan biaya. “Tentunya ini akan menghemat waktu dan biaya. Jadi mereka tinggal memilih desain yang ada, lalu bisa segera diajukan, tanpa harus menggunakan jasa konsultan teknis dan tidak perlu mengikuti sidang TPA,” tambah Yayan.
Prototipe yang disediakan telah melalui proses supervisi oleh konsultan dan Tim Profesi Ahli (TPA), sehingga sudah dinyatakan laik secara standar teknis. Hal ini mengeliminasi kebutuhan pemohon untuk menggunakan jasa konsultan atau mengikuti sidang TPA.
Hingga 28 Juni 2024, tercatat ada 1.217 dokumen PBG – SLF yang telah keluar izinnya, menunjukkan efektivitas program prototipe ini. Dinas PU terus gencar melakukan sosialisasi, termasuk membuka meja konsultasi pada Festival Arsitektur Nusantara (FAN).
“Desk dibuka pukul 08.00 sampai 14.00 mulai 26 Juni hingga 7 Juli mendatang,” ujar Yayan.
Dengan inovasi prototipe ini, Pemkab Banyuwangi berharap dapat mempercepat proses perizinan bangunan sekaligus mendorong pembangunan yang teratur dan sesuai standar di Bumi Blambangan.












