“Tahun 2015 seleksi wasit FIFA di negara Malaysia, 2018 penugasan terakhir dan sampai saat ini masih eksis di Liga Satu sepakbola Indonesia,” tambah ayah satu anak itu.
Kunci utama dalam hal ini adalah fisik karena apa modal utama wasit ada fisik . Karena setiap tahun bisa dua kali bisa tiga kali untuk tes fisik itu.Apabila dalam tahapan tes fisik gagal berarti selesai. Artinya setidaknya 1 (Satu) tahun tidak bisa bertugas sebagai wasit yang memimpin pertandingan.
“Tetapi kalau fisik oke baru kita istilahnya adu kompetensi di lapangan, sehingga adu fisik dulu kuncinya. Selain itu, mental karena kita tahu sendiri sepak bola Indonesia tekanan tidak hanya dari dalam lapangan, tetapi dari luar juga ada tekanan,” tambahnya.
Fuad mendambahkan yang terpenting dalam menekuni profesi wassit sepakbola adalah sering-sering berbagi ilmu dan pengalaman dengan junior yang mampu membuat wasit tidak lupa dengan ilmu.
Dimana dengan sharing-sharing yang dilakukan mampu memperkuat dan menambah ingatan ilmu dasar dunia perwasitan. Karena semakin tinggi permasalahan pasti semakin sulit, tetapi tidak jarang kalau semakin sulit, maka yang mudah dan mendasar justru terlupakan.
“Jadi meskipun kita wasit di Liga Satu tidak boleh melupakan yang ada dibawah yaitu Askab PSSI Banyuwangi karena pada dasarnya sebagai anggota apapun semua sama,” pungkas Fuad Kohar.//////